Dinamika Biosfer
A pengertian biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.
Seorang ilmuwan berkebangsaan inggris Alfred Russel Walace pernah melakukan penelitian mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia pada tahun 1854-1862, dari hasil penelitian Walace tersebut disimpulkan bahwa tipe flora dan fauna di Indonesia bagian barat berbeda dengan tipe flora dan fauna di Indonesia bagian timur. Hewan dan tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia bagian barat yang dimulai dari Selat Lombok di bagian selatan dan Selat Makasar sebagai batas bagian utara memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Asia. Garis batas yang ditarik antara Lombok dan Makasar inilah yang disebut dengan garis Wallace.
Selain Wallace, seorang ilmuwan lain berkebangsaan Jerman bernama Max Weber menetapkan batas persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia bagian timur yang memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Australia. Weber menarik garis antara Kepulauan Nusa Tenggara dan Halmahera sebagai garis batas flora dan fauna tipe Australia. Garis ini disebut sebagai garis Weber. Sementara itu diantara garis Wallace dan Weber yaitu wilayah diantara Paparan Sunda dan Paparan Sahul disebut sebagai zona peralihan.
Garis wallace membatasi flora dan fauna bertipe oriental dengan peralihan.
Garis Weber membatasi flora dan fauna tipe australia dengan peralihan.
Jenis Flora di Indonesia
Secara geografis Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda yaitu sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi sehingga menyebabkan tanahnya menjadi subur dan kaya akan flora.
Berdasarkan jenis-jenisnya flora di Indonesia dapat dibagi menjadi:
Persebaran Fauna di Indonesia
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.
B. faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
- Kondisi geologi
- Iklim
- Ketinggian tempat
-
- Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).
-
- Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)
-
- Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)
-
- Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)
- Faktor biotik.
Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
Makhluk hidup di bumi hidup di sebuah sistem bernama biosfer. Biosfer dapat diartikan sebagai seluruh tempat di bumi yang mendukung keberadaan makhluk hidup. Jika diperhatikan, makhluk hidup di bumi tersebar dengan tidak merata. Hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor diantaranya adalah kondisi iklim (klimatik), keadaan tanah (edafik), pengaruh makhluk hidup (biotik), dan pengaruh tinggi rendahnya suatu tempat di bumi yang mempengaruhi intensitas sinar matahari.Persebaran Flora Di Dunia
Bioma tumbuhan di dunia pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga jenis
berdasarkan letak garis lintang, ketinggian tempat, dan karakteristik
tumbuhannya. Tiga macam bioma tersebut antara lain; bioma hutan, padang
rumput, dan gurun. Ketiga bioma tersebut masih dibedakan lagi menjadi
beberapa jenis lagi seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
- Hutan Hujan Tropis. Merupakan jenis hutan yang terdapat di sekitar khatulistiwa, yaitu pada rentang 0o-10o garis lintang. Hutan hujan tropis umumnya memiliki curah hujan yang sangat tinggi yaitu antara 1000-2000 mm dan suhu rata-rata antara 20oC-30oC. Salah satu ciri khas dari hutan hujan tropis ini adalah floranya yang homogen dengan pohon-pohon yang tinggi dan berdaun lebat sehingga hutan menjadi gelap. Daerah persebaran hutan jenis ini antara lain ada di sebagian Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik (Oceania), Amerika tengah, Amerika Selatan, Sebagian Afrika, dan Kepulauan Madagaskar.
- Hutan Gugur. Merupakan bioma yang terdapat di daerah yang beriklim sedang yaitu antara 30o-40ogaris lintang. Hutan gugur mempunyai curah hujan antara 750-1000 mm per tahun dan suhu rata-rata bulanan antara - 2oC-18oC. Salah satu ciri khas dari hutan jenis ini adalah aganya pohon-pohon yang menggugurkan daunnya pada saat menjelang musim dingin atau musim panas untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
- Hutan Taiga. Adalah hutan yang didominasi oleh spesies pohon berdaun jarum seperti pinus, konifer, dan sejenisnya. Taiga adalah jenis hutan hamogen yang hanya terdiri dari satu spesies tumbuhan saja. Jenis hutan ini banyak ditemukan di daerah belahan bumi utara yang beriklim dingin yang mengalami musim dingin lebih panjang daripada musim panas.
- Padang Rumput. Bioma jenis ini terdapat di daerah yang memiliki curah hujan yang sangat rendah, yaitu antara 200-500 mm per tahun. Di beberapa tempat, daerah padang rumput memang mendapatkan curah hujan yang cukup tinggi yaitu hingga 1000mm, namun dengan frekuensi yang tidak teratur. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan pepohonan sulit tumbuh di daerah seperti ini, yang ada hanyalah rerumputan yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan seperti ini. Terdapat dua jenis padang rumput yang kita kenal, yaitu sabana dan stepa. Sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh beberapa pepohonan, sedangkan stepa adalah padang rumput yang sangat luas yang kadang diselungi oleh semak-semak.
- Gurun Pasir. Adalah daerah yang menerima curah hujan yang sangat sedikit, yaitu kurang dari 250 mm per tahun. Daerah ini memiliki suhu yang sangat terik dengan penguapan yang sangat tinggi sehingga jarang terdapat tumbuhan yang bisa hidup di tempat ini. Tumbuhan-tumbuhan yang ada biasanya mempunyai akar yang sangat panjang dan berdaun kecil seperti duri untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ekstrim. Daerah gurun juga mempunyai amplitudo suhu harian yang sangat besar, suhu di malam hari dapat mencapai 10o C sedangkan pada siang hari dapat mencapai 40o C.
- Tundra. Adalah daerah yang mempunyai suhu udara yang sangat rendah yaitu kurang dari 0o C sehingga jarang terdapat tumbuhan di tempat ini. Tundra terdapat di daerah kutub yang sangat jarang mendapatkan sinar matahari secara langsung, sehingga matahari tidak akan terbit di tempat ini selama berbulan-bulan. Tumbuhan yang terdapat di daerah ini hanyalah lumut kerak dan beberapa tumbuhan musiman dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek.
Persebaran Fauna Di Dunia
Berdasarkan zona wilayah persebaran dan karakteristiknya, fauna-fauna di dunia dapat dibedakan menjadi beberapa tipe seperti Ethiopian, Oriental, Australis, Neotropikal, Neartik, Paleartik, dan Antartik.- Fauna Ethiopian. Wilayah persebaran fauna Ethiopian meliputi seluruh Benua Afrika, Kepulauan Madagaskar, dan Semenanjung Arabia. Hewan-hewan yang terdapat di wilayah ini antara lain; gorila, gajah afrika, zebra, singa, trenggiling, kuda nil, unta, dan lain-lain.
- Fauna Oriental. Hewan-hewan yang terdapat di wilayah ini memiliki karakteristik yang cukup mirip dengan fauna tipe Ethiopian karena sama-sama terletak di wilayah tropis. Contoh fauna tipe oriental antara lain; gajah asia, badak, harimau, beruang, orang utan, rusa, serta beberapa jenis reptil dan ikan. Wilayah perbesaran fauna tipe oriental meliputi Asia Tenggara, Indonesia Barat, Asia Selatan, dan sebagian wilayah Asia Timur.
- Fauna Australis. Wilayah persebarannya meliputi seluruh Benua Australia, Selandia Baru, Kepulauan-Kepulauan Pasifik (Oceania), dan wilayah Indonesia Timur. Beberapa jenis hewan yang termasuk dalam tipe Australis antara lain kanguru, burung cendrawasih, kakaktua, kiwi, koala, platipus, dan beberapa jenis hewan berkantung (marsupial).
- Fauna Neotropikal. Meliputi wilayah beriklim tropis dan sedang di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Fauna di wilayah neotropik terkenal akan jenis-jenis hewan vertebratanya yang sangat beragam seperti lama (sejenis unta), banteng, kukang, beberapa jenis kelelawar, jaguar, beberapa jenis reptil, burung, dan ikan endemik seperti piranha.
- Fauna Neartik. Meliputi wilayah Amerika Utara dan Greenland yang sebagian besar beriklim sedang hingga dingin. Beberapa jenis fauna yang hidup di zona ini antara lain bison, kalkun liar, antelop, kambing gunung, tupai, salamander, rakun, dan sebagainya.
- Fauna Paleartik. Meliputi wilayah Eropa, Eurasia, Himalaya, Afganistan, dan Persia. Contoh fauna yang terdapat di wilayah paleartik antara lain kuda, rusa, landak, serigala, beruang, ikan tuna, dan sebagainya.
- Fauna Antartik. Sesuai namanya, zona antartik meliputi seluruh wilayah Antartika (Kutub Selatan) yang beriklim dingin. Beberapa contoh hewan yang terdapat di wilayah ini antara lain pinguin, beberapa jenis ikan, rusa kutub, anjing laut, dan lain-l
Persebaran Flora dan Fauna Di Indonesia
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat melimpah, sekitar 10% spesies tanaman yang ada di seluruh dunia, 12% dari seluruh spesies mamalia dunia, dan 17% dari seluruh spesies burung yang ada di seluruh dunia hidup di kepulauan-kepulauan Indonesia. Kekayaan hayati yang sangat melimpah ini menyebabkan Indonesia menjadi satu dari tujuh negara Mega Biodiversity yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia setelah Brasil dan Zaire. Sejumlah spesies flora dan fauna di Indonesia bersifat endemik, artinya spesies tersebut hanya ditemukan di daerah indonesia dan tidak ditemukan di wilayah lain.Seorang ilmuwan berkebangsaan inggris Alfred Russel Walace pernah melakukan penelitian mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia pada tahun 1854-1862, dari hasil penelitian Walace tersebut disimpulkan bahwa tipe flora dan fauna di Indonesia bagian barat berbeda dengan tipe flora dan fauna di Indonesia bagian timur. Hewan dan tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia bagian barat yang dimulai dari Selat Lombok di bagian selatan dan Selat Makasar sebagai batas bagian utara memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Asia. Garis batas yang ditarik antara Lombok dan Makasar inilah yang disebut dengan garis Wallace.
Selain Wallace, seorang ilmuwan lain berkebangsaan Jerman bernama Max Weber menetapkan batas persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia bagian timur yang memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Australia. Weber menarik garis antara Kepulauan Nusa Tenggara dan Halmahera sebagai garis batas flora dan fauna tipe Australia. Garis ini disebut sebagai garis Weber. Sementara itu diantara garis Wallace dan Weber yaitu wilayah diantara Paparan Sunda dan Paparan Sahul disebut sebagai zona peralihan.
Garis wallace membatasi flora dan fauna bertipe oriental dengan peralihan.
Garis Weber membatasi flora dan fauna tipe australia dengan peralihan.
Jenis Flora di Indonesia
Secara geografis Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda yaitu sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi sehingga menyebabkan tanahnya menjadi subur dan kaya akan flora.
Berdasarkan jenis-jenisnya flora di Indonesia dapat dibagi menjadi:
- Hutan hujan tropis. Merupakan hutan rimba yang lebat. Jenis
hutan ini terdapat di daerah tropis atau daerah yang memiliki curah
hujan yang merata sepanjang tahu. Hutan hujan tropis juga disebut
sebagai hutan heterogen karena terdiri dari berbagai jenis
tumbuh-tumbuhan. Jenis hutan ini tersebar di wilayah Indonesia baik
Indonesia barat, Tengah, Maupun Timur karena indonesia merupakan negara
tropis yang berada di bawah garis khatulistiwa.
- Hutan musim. Disebut juga dengan hutan homogen. Hutan ini terdiri
dari satu jenis tumbuhan saja seperti hutan jati, hutan cemara, dan
hutan pinus. Hutan jenis ini banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian
tengah.
- Stepa (padang rumput). Padang rumput (stepa) adalah lahan yang hanya
ditumbuhi oleh rumput-rumput tanpa terdapat pohon lainnya. Kawasan ini
umumnya digunakan sebagai daerah peternakan. Stepa terdapat di daerah
yang memiliki musim kemarau yang panjang atau curah hujan yang sedikit.
Di Indonesia stepa banyak terdapat di Nusa Tenggara Timur dan Nusa
Tenggara Barat.
- Sabana. Sabana merupakan padang rumput (stepa) yang luas dan
diselingi oleh pohon atau semak di sekitarnya. Sama seperti stepa,
sabana juga terdapat di daerah yang memiliki curah hujang yang sedikit
seperti di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
- Padang lumut. Padang lumut banyak terdapat di wilayah yang memiliki
cuaca dingin sperti di puncak-puncak gunung. Di Indonesia, padang lumut
terdapat di puncak Jaya Wijaya, Papua.
Persebaran Fauna di Indonesia
- Fauna Indonesia Barat (oriental). Bagian barat Indonesia yang
merupakan wilayah Paparan Sunda memiliki tipe fauna Asia (oriental) yang
sangat kaya akan berbagai jenis mamalia berukuran besar dan kera. Di
Sumatera terdapat gajah, tapir, siamang, dan orang utan. Di Jawa
terdapat badak bercula satu, harimau, dan banteng. Di Kalimantan
terdapat macan tutul, badak bercula dua, orang utan, dan beruang.
- Fauna Indonesia Tengah (peralihan). Indonesia bagian tengah
merupakan daerah peralihan antara kawasan oriental dengan kawasan
Australia. jarak garis Wallace yang merupakan batas antara wilayah
Oriental dengan Wilayah peralihan dari Bali hingga Lombok jaraknya hanya
sekitar 25 KM. Namun, perbedaan faunanya sungguh amat mencolok. Bali
memiliki berbagai macam satwa dari Asia seperti bajing dan harimau, akan
tetapi kedua satwa ini tidak menyebar lebih jauh lagi ke timur.
Sementara itu Lombok memiliki satwa seperti beruang pemakan madu yang
berasal dari Australia namun hewan ini tidak bisa ditemukan di kawasan
oriental seperti bali.
Kawasan Indonesia bagian tengah sendiri memiliki beberapa satwa yang khas seperti komodo, tapir, anoa, dan babirusa.
- Fauna Indonesia Timur (Australia). Di wilayah Indonesia bagian timur terdapat berbagai jenis fauna yang memiliki banyak kemiripan dengan fauna dari Australia seperti hewan berkantung seperti wallabi dan kangguru pohon serta terdapat juga beberapa jenis burung dengan warna mencolok seperti burung cendrawasih, nuri, dan parkit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar